Pantun, Gurindam, Syair, Karmina, dan Talibun

·        Pantun Nasehat
Naik haji ke kota Mekkah
Jangan lupa lewat Medan
Jika kita sedang susah
Minta tolong kepada Tuhan


·        Pantun Teka-Teki
Si siput jalannya lambat
Kalau jalan kesana kemari
Bola apa yang bisa melihat
Siapa tahu tunjuk jari          

·        Pantun Nasehat
Pak Lulu senang memahat
Jika dijual mahal harganya
Jika kamu ingin sehat
Olahraga itu jawabnya

·        Pantun Nasehat
Siang-siang makan timun
Lihat Andi main layang-layang
Buat apa hidup seribu tahun
Kalau kita tak sembahyang

·        Pantun Remaja
Punya rumah di pinggir kota
Belakangnya taman melati
Jika sudah kenal cinta
Siap-siap patah hati

·        Pantun Jenaka
Sapi jawa sapi perah
Hujan-hujanan tersambar petir
Kalau nona senang marah
Lama-lama mirip Mak Lampir

·        Pantun Nasehat
Jalan-jalan ke Malaysia
Tiba di sana langsung main
Budayakan kesenian Indonesia
Jangan sampai diambil Negara lain

·        Pantun Remaja
Pagi-pagi cuacanya cerah
Lihat simbok jualan jamu
Dengan siapa aku sekolah
Kalau bukan dengan kamu

·        Pantun Remaja

Ikan mujaer warnanya lurik
Ikan pari bernapas dengan insang
Jika kamu memang baik
Anggaplah aku sebagai teman

·        Gurindam
Ø      Beli gitar yang bersenar
Ingin pintar rajin belajar
Ø      Makan buah di hari Jumat
Jika lelah harus istirahat
Ø      Pak Hega pergi ke Jepang
Ingin surga harus sembahyang
Ø      Soal matematika tidak sulit
Raih cita-cita setinggi langit
Ø      Lihat sumur di dalam gua
Sebelum tidur bacalah doa

·        Syair
Ø      Jika ingin masuk surga
Laksanakanlah perintah-Nya
Jauhilah larangan-Nya
Agar amal ibadah diterima
Ø      Sebelum mentari pancarkan sinarnya
Merapi sudah memuntahkan laharnya
Yang sangat panas dan membara
Membuat warga menuai derita
Ø      Dari gempa bumi hinga tsunami
Bencanapun silih berganti
Kini rakyat hanya meratapi
Penderitaan yang mereka alami
Ø      Indonesia kaya akan alamnya
Keindahannya tiada tandingannya
Terumbu karang melimpah di dalamnya
Rakyatnya makmur sejahtera


·        Karmina
Ø      Beli jambu beli duku
Cintamu adalah hidupku
Ø      Baju batik perlu dirawat
Teman baik adalah sahabat
Ø      Banyak semut di pohon beringin
Pakai selimut biar gak dingin
Ø      Ke Indramayu jalannya berliku
Nyatain cintamu untuk aku
Ø      Lihat lembu mandi di hulu
Apakah kamu temanku yang dulu
Ø      Roti sepatu roti bolu
Bila ketemu rasanya malu

·        Talibun
Bu Leli bikin kue donat
Bila dimakan ingin lagi
Rasanya mangga hingga duku
Bila sudah selesai sholat
Jangan cepat pergi
Bacalah doa terlebih dahulu

·        Talibun
Jalan-jalan naik bukit
Lihat burung terbang ke sarang
Sarang burung di atas menara
Jadi orang jangan pelit
Kalau pelit dibenci orang
Dari yang muda hingga yang tua

·        Talibun
Ulang tahun tiup lilin
Tiup lilin di atas meja
Lilinnya berwarna merah
Belajarlah dengan rajin
Agar dapat menjadi juara
Juara pertama di sekolah

·        Talibun
Sepatu baru mahal harganya
Agar baru harus disemir
Sepatu dibuat dari kulit
Buang sampah pada tempatnya
Biar tidak timbulkan banjir
Juga tidak timbulkan penyakit


Karya :
Ronald Guntara 

Indra Manusia

Indra Manusia
Indra adalah organ reseptor sensorik yang berfungsi untuk menerima rangsang. Reseptor sensorik adalah struktur penerima rangsang dari lingkungan luar (eksteroreseptor) seperti bau, warna, dan rasa ataupun rangsangan dari dalam (interoreseptor) contohnya presoreseptor, osmoreseptor, dan kemoreseptor.
Resptor sensorik dapat dibedakan berdasarkan sifat sinyal yang dideteksi, yaitu kemoreseptor yang mendeteksi rangsang kimia, nosiseptor (painreseptor) yang mendeteksi rasa sakit, fotoreseptor yang mendeteksi sinar, mekanoreseptor yang mendeteksi rangsangan gerak, sentuhan, dam tekanan, serta termoreseptor yang mendeteksi perubahan suhu.
Kita mengenal lima indra pada tubuh kita, yaitu indra peraba (kulit), indra pengecap (lidah), indra pembau (hidung), indra pendengaran dan keseimbangan (telinga), serta indra penglihatan (mata).
1.        Indra Penglihatan ( Mata )
Mata merupakan indra penglihatan. Bagian depan mata dilindungi oleh membrab transparan (konjungtiva) yang berfungsi untuk melindungi kornea mata. Pada membran tersebut sering dialiri oleh air mata.
Air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata (lakrimal), fungsinya untuk menjaga agar bola mata tetap basah, membersihkan bola mata dari kotoran, dan membunuh bakteri karena berisi enzim antibakteri.
a.    Struktur Mata
Mata terletak pada rongga mata pada tengkorak, bentuknya bulat lonjong dan berdiameter ± 2,5 cm. Bola mata dengan mata dihubungkan dengan enam otot yang berguna untuk memutar bola mata berbagai arah.
Bagian mata yaitu sklera, konjungtiva, kornea, koroid, badan siliaris, retina, fovea, bintik buta, iris (selaput pelangi), pupil, lensa mata, ligamen suspensor, saraf optik, dan otot mata. Mata tersusun dari tiga lapisan yaitu sklera (luar), koroid (tengah), dan retina (tengah).


Gambar : Anatomi Mata
1.        Sklera
Sklera merupakan lapisan terluar pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya. Lapisan tersebut menyebabakan bagian depan mata menonjol. Fungsi sklera adalah melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata. Pda sklera terdapat kornea yang transparan dan disusun oleh serabut kolagen.
2.        Konjungtiva
Konjungtiva merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera. Konjungtiva juga menyusun epitel kornea.
3.        Kornea
Kornea adalah lapisan transparan yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam mata. Fungsinya yaitu membelokkan (membiaskan) cahaya untuk membantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina.
4.        Koroid
Koroid merupakan lapisan sel-sel tengah yang berpigmen hitam terletak di belakang retina. Lapisan ini berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama untuk retina. Fungsinya mencegah pantulan (refleksi) cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara menyerap semua cahaya yang masuk ke mata.
5.        Badan Siliaris
Badan Siliaris merupakan otot-otot melingkar dan menjari yang membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian depan mata, dan biasanya melekat pada lensa melalui ligamen suspensor. Fungsinya yaitu mengatur cembung-pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan/pemfokusan cahaya.
6.        Retina
Retina merupakan lapisan terdalam penyusun bola mata yang tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel fotoreseptor. Fungsinya mendeteksi ada tidaknya cahaya.
7.        Fovea
Fovea merupakan bagian terkecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut. Fungsinya yaitu memberikan ketajaman pengelihatan yang tinggi.
8.        Bintik Buta
Bintik buta merupakan bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik. Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap cahaya.
9.        Iris/Selaput Pelangi
Iris merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Jaringan ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial. Di bagian ini terdapat pigmen yang mengatur warna mata. Fungsi iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.


10.    Pupil
Pupil merupakan lubang di tengah-tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata. Fungsi dari pupil tempat cahaya masuk ke mata.
11.    Lensa Mata
Lensa mata merupakan semacam struktur yang transparan, elastis dan berbentuk bikonvens. Fungsinya mengatur cahaya untuk membentuk bayangan, dan juga membatasi rongga mata menjadi dua bagian  terpisah yang masing-masing berisi cairan bening (aqueous humour) dan bahan transparan seperti jeli (vitreous humour).
12.    Ligamen Suspensor
Ligamen suspensor merupakan ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa. Fungsinya merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.
13.    Saraf Optik
Saraf optik merupakan sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata. Fungsinya membawa rangsang dari retina menuju otak.
14.    Otot Mata
Otot mata merupakan otot yang berada di sekeliling bola mata. Fungsinya menggerakkan bola mata.
15.    Vitreous humor
Menyokong lensa dan menolong dalam menjaga bentuk bola mata
16.    Aqueous humor
Menjaga bentuk kantong depan bola mata

Otot-otot dalam mata :
Ø      Muskulus rektus superior, untuk menggerakkan mata ke atas.
Ø      Muskulus rektus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah.
Ø      Muskulus rektus medial, untuk menggerakkan mata ke dalam.
Ø      Muskulus rektus lateral, untuk menggerakkan mata ke sisi luar.
Ø      Muskulus oblikus superior, untuk menggerakkan mata ke atas sisi luar.
Ø      Muskulus oblikus inferior, untuk menggerakkan mata ke bawah sisi luar.

b.    Proses Melihat
Kita dapat melihat suatu benda jika ada cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut. Pantulan cahaya akan diterima mata melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor, dan akhirnya ke retina. Cahaya merangsang fotoreseptor pada retina sehingga impuls akan disampaikan fotoreseptor menuju saraf optik. Lensa mata akan memfokuskan cahaya agar jatuh ke bagian tengah bintik kuning, disebut fovea. Cahaya yang jatuh ke retina, tetapi tidak tepat pada bagian fovea mengakibatkan benda yang dilihat terlihat kurang jelas karena sel kerucut paling banyak terdapat di fovea.
Sel-sel kerucut bertanggung jawab terhadap penglihatan berwarna dan lebih sensitif terhadap cahaya yang terang daripada sel batang. Pada malam hari tidak terdapat cahaya yang cukup kuat untuk merangsang sel kerucut, tetapi sudah cukup kuat merangsang sel batang. Namun demikian, sel batang tidak dapat membedakan warna sehingga kita tidak dapat melihat banyak warna pada cahaya yang redup.
Pada fovea tidak terdapat sel batang, sebaliknya diluar fovea terdapat banyak sekali sel batang. Itulah sebabnya, pada ruangan yang gelap atau kurang cahaya akan lebih mudah melihat benda di sekitar dengan menggunakan sedut mata.
Prinsip kerja proses melihat :
1.    Cahaya dari objek direfleksikan ke segala arah.
2.    Jumlah cahaya yang masuk ke mata diatur oleh iris.
3.    Cahaya difokuskan oleh lensa.
4.   
Bayangan dideteksi oleh retina.



c.     Kelainan pada indra penglihatan
1.         Miopi
Miopi atau rabun jauh merupakan kelainan yang disebabkan karena bola mata terlalu panjang atau kornea terlalu bulat, sehingga benda/objek yang jaraknya jauh akan jatuh/difokuskan ke depan retina.
Untuk dapat melihat secara normal, penderita miopi membutuhkan kacamata berlensa cekung (negatif). Lensa cekung menyebarkan cahaya agar bayangan bisa terfokus tepat di retina.
2.         Hipermetropi
Hipermetropi atau disebut juga rabun dekat, merupakan kebalikan dari miopi. Kelainan ini disebabkan karena bola mata terlalu pendek/kecil atau lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina.
Untuk dapat melihat secara normal, penderita hipermetropi membutuhkan kacamata berlensa cembung (positif). Lensa cembung mempersempit berkas cahaya sehingga bayangan benda yang dekat jatuh tepat pada retina.
3.         Presbiopi
Presbiopi atau disebut juga mata tua, terjadi seiring dengan proses penuaan. Pada umumnya kelainan ini terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 45 tahun. Karena faktor usia, elastisitas lensa mata semakin berkurang sehingga menjadi cukup kaku dan daya akomodasinya pun berkurang.
Untuk menolong penderita, bisa digunakan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri atas lensa negatif dan lensa positif.
4.         Astigmatis
Astigmatis merupakan kelainan yang terjadi karena kornea mata memiliki kecembungan yang tidak merata sehingga berkas cahaya yang masuk ke mata tidak merata pembiasannya.
Penderita astigmatis daat dibantu dengan kacamata berlensa silindris (memiliki beberapa fokus), yaitu kacamata yang diasah secara khusus sehingga dapat mengimbangi ketidakmerataan itu.
5.         Katarak
Katarak adalah kelainan pada mata yang diakibatkan karena adanya pengapuran pada lensa mata. Katarak hanya bisa dihilangkan dengan jalan operasi.
6.         Buta Warna
Buta warna diyakini berhubungan dengan kurangnya sel-sel kerucut tertentu pada retina, misalnya buta warna merah dan hijau yang disebabkan karena tidak adanya sel-sel kerucut merah dan hijau pada retina.
7.         Rabun Senja
Rabun senja merupakan kelainan pada mata yang disebabkan karena kurangnya pigmen rodopsin yang berguna untuk pengelihatan pada saat cahaya redup. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan vitamin A yang merupakan bagian dari pigmen rodopsin.
8.         Glaukoma
Glaukoma adalah munculnya lingkaran hijau pada iris karena tekanan di dalam mata meningkat. Penyakit ini hanya dapat disembuhkan dengan operasi.

2.        Indra Pengecap ( Lidah )
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara. Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.


Gambar : Anatomi Indra Pengecap

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
Fungsi saliva :
·        Fungsi mekanis yaitu mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.
·        Fungsi kimia yaitu enzim ptialin mengubah karbohidrat menjadi maltosa lalu menjadi glukosa.
·        Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara.
·        Melarutkan makanan kering sehingga dapat  dirasakan.
·        Mencegah gigi rusak dengan mengubah suasana asam yang dsebabkan bakteri pembusuk.
Struktur Indera Pengecap :
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
  1. Papila filiformis
Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini banyak terdapat pada bagian depan lidah.
  1. Papila fungiformis
Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
  1. Papila sirkumvalata
Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat pada pangkal lidah.
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki tonjolan seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap.
Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit, rasa asam, dan rasa asin.
Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujung lidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asam terletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak di tepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok dan langit-langit rongga mulut.
Anatomi Lidah :
Lidah terletak pada dasar mulut. Terdiri dari otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus sedangkan otot ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah dan menelan. Lidah terbagi menjadi:
– Radiks lingua (pangkal lidah)
– Dorsum lingua (punggung lidah)
– Apeks lingua (ujung lidah)

Keterangan :
• Pengecap rasa pahit terdapat pada pangkal lidah.
• Pengecap rasa manis terdapat pada ujung lidah.
• Pengecap rasa asin terdapat pada ujung & tepi lidah.
• Pengecap rasa asam terdapat pada tepi lidah.


3.        Indra Penciuman ( Hidung )
Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum. Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi atau konka daridinding lateral.
Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung. Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalannapas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkanudara yang dihirupkan ke dalam paru-paru. Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktoriatau penghidu karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung. Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia.

Gambar : Anatomi Indra Penciuman
Indra pembau ( penciuman ) disusun oleh jaringan epitel olfaktori dan sel-sel reseptor olfaktori terdapat di rongga hidung bagian atas. Sensasi yang kita sebut rasa pada kenyataannya adalah bau. Bau dihasilkan dari rangsang kimia yang berupa gas. Gas masuk ke dalam rongga hidung, berdifusi ke dalam lapisan mukus lalu berkaitan dengan reseptor pada dendrit. Gas tersebut akan merangsang sel-sel olfaktori sehingga impuls dari saraf olfaktori bergerak menuju ke otak. Impuls tersebut akan diinterpretasikan sebagai bau.
Saraf pembau tidak akan menanggapi rangsang aroma yang terus menerus diterima dalam waktu yang lama. Saraf tersebut baru aktif kembali juka mendapat rangsang untuk aroma tertentu karena labu olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan pusat ingatan di otak.